SIKIA Dorong Pemberdayaan Kelompok Sadar Wisata Banyuwangi Lewat Program Konservasi Penyu

    SIKIA Dorong Pemberdayaan Kelompok Sadar Wisata Banyuwangi Lewat Program Konservasi Penyu

    BANYUWANGI – Upaya peningkatkan populasi penyu di lautan bebas sekaligus pemerdayaan kelompok sadar wisata Pulau Santen, Banyuwangi, terus dilakukan. Program studi Kedokteran Hewan Sekolah Ilmu Kesehatan dan Ilmu Alam (SIKIA) Banyuwangi mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat bertema “Optimalisasi Konservasi Penyu dan Vegetasi Pantai Melalui Pemberdayaan Kelompok Sadar Wisata Pulau Santen” pada Senin (1/8/2022). 

    Lepaskan 77 Ekor Tukik

    Dalam kegiatan tersebut, SIKIA bekerja sama dengan Banyuwangi Sea Turtle Foundation (BSTF) melepasliarkan 77 tukik atau anak penyu ke laut lepas. Pelepasan itu melibatkan dosen, tenaga pendidikan, mahasiswa SIKIA, mahasiswa KKN UNAIR, dan tim BSTF. Tukik tersebut merupakan hasil tetasan alat Inkubator Buatan (Intan) Box dengan jenis lekang (lepidochelys olivacea).

    Pembina BSTF Wiyanto Haditanojo menuturkan, telur penyu diinkubasi selama 61 sampai 64 hari sejak tanggal 30 Juni 2022. Dan, kini telah menetas sebanyak 77 telur dari total 88 butir telur yang diinkubasi, sedangkan 11 butir lainya rusak sehingga tidak bisa menetas.

    “Jadi, dari sarang ke enam yang kita masukan ke Intan Box, total ada 77 ekor tukik yang menetas atau sekitar 87, 5 persen yang berhasil menetas, ” tutur Wiyanto.

    Pelepasliaran tukik bersama (Sumber Panitia)Jenis Kelamin Penyu di Alam.

    Dosen SIKIA Banyuwangi Aditya Yudhana drh M Si mengatakan bahwa tukik yang dilepaskan diprediksi berkelamin jantan. Karena, telah disesuaikan dengan pengaturan kelembaban dan suhu yang telah dibutuhkan.

    “Akibat dari pemanasan global, mayoritas tukik yang menetas di alam berjenis kelamin betina. Sehingga kita perlu mengembangkan bibit penyu jantan, ” katanya.

    Intan Box Terus Disempurnakan oleh Peneliti SIKIA

    Selama proses Inkubasi berlangsung, para peneliti dari SIKIA UNAIR Banyuwangi, yaitu Aditya Yudhana drh M Si bersama dengan tim mahasiswa terus melakukan pemantauan kepada telur penyu yang ditetaskan dalam tabung di Intan Box.

    “Hal ini akan dijadikan bahan penelitian oleh SIKIA UNAIR Banyuwangi sekaligus untuk pengembangan Intan Box agar lebih sempurna ke depannya, ” tutur Wiyanto.

    Penulis: azhar burhanuddin

    Editor: Feri Fenoria

    banyuwangi
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Menyoal Kasus Meme Stupa Candi, Pakar UNAIR:...

    Artikel Berikutnya

    Kejari Kota Kediri Launching Satgas Pemberantasan...

    Berita terkait

    Rekomendasi berita

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Lapas Kediri Hidupkan Seni Gamelan untuk WBP
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Polresta Banyuwangi Kawal Ketat Proses Pendistribusian Logistik Pilkada Serentak 2024